jelaskan hubungan individu dan masyarakat dalam pandangan pancasila
Keluargaberasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga "kulawarga" yang berarti "anggota" "kelompok kerabat". Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah, bersatu. Keluarga inti "nuclear family" terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak mereka. Pengertian keluarga menurut para ahli : 1.
Site De Rencontre Tres Serieux Et Gratuit.
Dasar negara Indonesia adalah Pancasila yang terdiri dari lima sila. Pancasila dilambangkan pada ruang perisai yang tersemat di burung garuda. Sebagai ideologi negara, Pancasila memiliki fungsi kehidupan warga negara. Salah satu fungsi Pancasila yakni sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. Makna Pancasila Burung garuda sebagai lambang Pancasila melambangkan kekuatan. Warna emas pada bulu burung garuda melambangkan kemuliaan. Sementara bagian perisai melambangkan pertahanan bangsa Indonesia. Perisai tersebut dibagi menjadi lima ruang yang menjadi simbol Pancasila, berikut penjelasannya Lambang Negara Indonesia 1. Ketuhanan Yang Maha Esa Sila ke-1 Pancasila disimbolkan bintang bersudut lima berlatar hitam. Sila pertama dimaknai sebagai warga Indonesia yang percaya dan bertakwa pada Tuhan. Agama menjadi kepercayaan masing-masing individu. Sila pertama Pancasila ini bermakna saling menghormati dan menghargai antar-umat beragama. 2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Dilambangkan rantai warna kuning dan tersusun dari gelang-gelang kecil. Gelang tersebut berbentuk persegi dan lingkaran. Gelang persegi melambangkan pria dan gelang lingkaran melambangkan wanita. Sila kedua Pancasila ini dimaknai warga negara untuk saling memahami dan menyanyangi satu sama lain. Meski memiliki perbedaan, sebagai warga negara Indonesia harus saling menjaga, membantu, bekerjasama, dan membela keadilan. 3. Persatuan Indonesia Sila ketiga Pancasila ini menempatkan persatuan dan kesatuan demi kepentingan negara dari kepentingan individu. Persatuan Indonesia merupakan cerminan rela berkorban warga demi negara. Sila ketiga ini menanamkan mencintai dan bangga sebagai bangsa Indonesia. Simbol sila ketiga adalah pohon beringin yang berada di bagian kiri dan berlatar warna putih. Di Indonesia, pohon beringin berakar tunjang mencerminkan kesatuan dan persatuan Indonesia. Pada bagian akar yang menggantung terdapat ranting. Ranting ini merupakan simbol negara kesatuan dan memiliki latar belakang budaya yang berbeda. 4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat dan Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan Sila keempat mengajak warga negara untuk bermusyawarah ketika membahas sesuatu. Selain itu tidak memaksa kehendak pada orang lain dan mengutamakan kepentingan negara. Musyawarah dan diskusi dilakukan untuk menemukan perbedaan pendapat dan cara pandang. Simbol sila keempat ini adalah kepala banteng di bagian kanan atas perisai dan berlatar warna merah. Banteng merupakan binatang sosial yang suka berkumpul. Hewan ini mencerminkan pengambilan keputusan yang diputuskan secara musyawarah. 5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia Sila kelima Pancasila diartikan sebagai pengembangan budi luhur, kekeluargaan, gotong royong, dan bersikap adil. Harus seimbang antara hak dan kewajiban untuk menghormati sesama. Simbol sila kelima adalah Padi dan kapas warna kuning dan berlatar putih. Padi dan kapas ini mencerminkan pangan dan sandang. Kedua bahan ini mencerminkan persamaan sosial antar masyarakat. Pancasila Sebagai Dasar Filsafat Negara Secara yuridis Pancasila sebagai filsafat negara ada di pembukaan UUD 1945 alinea keempat yaitu “Maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Implementasi Pancasila 445 Undang Dasar negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia" Mengutip dari jurnal "Implementasi Pancasila Sebagai Dasar Filsafat Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara" buatan Amstrong Harefa, setiap sila memiliki keterkaitan dan menjiwai satu sama lain. Sehingga sila dalam Pancasila tidak dapat dipisahkan, menjadi satu kesatuan utuh, dan bulat. Sebagai dasar filsafat, maka kehidupan bangsa negara dalam setiap aspek mengandung nilai-nilai Pancasila. Hal-hal tersebut meliputi segala peraturan perundangan dalam negara, pemerintah, dan aspek kenegaraan. Suatu negara akan berkembang dan hidup jika memiliki filsafat sebagai sumber kebenaran, kebaikan, dan keadilan. Fungsi Pancasila Pancasila resmi menjadi dasar negara pada 1 Juni 1945. Ada beberapa fungsi Pancasila mengutip dari yaitu 1. Pandangan hidup bangsa Indonesia Nilai-nilai yang terkandung dalam sila Pancasila berasal dari budaya masyarakat Indonesia. Pancasila disebut juga cita-cita moral bangsa Indonesia. Cita-cita ini memberi pedoman, pegangan, dan kekuatan pada bangsa Indonesia. 2. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia Pancasila memberi corak khas yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain. Ada lima sila yang menjadi kesatuan dan tidak terpisahkan. 3. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia Pancasila lahir bersama dengan lahirnya bangsa Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi dasar dalam motivasi, sikap, tingkah laku, dan perbuatan hidup bermasyarakat, bangsa, dan negara. Pancasila sebagai pedoman dan pegangan dalam pembangunan bangsa. Selain itu dasar negara ini menjadi identitas yang melekat pada jiwa bangsa Indonesia. 4. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur bangsa Melalui sidang Panitia Persiapan kemerdekaan Indonesia PPKI, Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara pada 18 Agustus 1945. 5. Pancasila sebagai Cita- cita dan tujuan yang akan dicapai bangsa Indonesia Bangsa Indonesia adalah masyarakat adil dan makmur, merata secara materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila. 6. Pancasila sebagai Sumber dari segala sumber tertib hukum Artinya segala undang-undang yang berlaku di Indonesia bersumber dan tidak bertentangan dari Pancasila. Dalam pembukaan UUD 1945, tercantum Pancasila sebagai hukum tertinggi. Pancasila Sebagai Ideologi Sebagai ideologi Pancasila tidak bersifat kaku dan tertutup, namun bersifat terbuka. Pancasila memiliki sifat aktual, dinamis, antisipatif, dan mampu menyesuaikan diri sesuai perkembangan zaman. Ideologi yang terbuka dari Pancasila ini dapat memecahkan masalah baru dan aktual. Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Bangsa dan Negara Ada beberapa implementasi Pancasila dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan POLEKSOSBUDHANKAM. Berikut penjelasannya 1. Implementasi Pancasila dalam politik Secara objektif manusia adalah subjek negara. Oleh karena itu pengembangan politik negara mencerminkan moralitas sesuai sila-sila dalam Pancasila. Sehingga praktik-praktik politik yang dilakukan berbagai cara bisa diakhiri. 2. Implementasi Pancasila dalam ekonomi Pengembangan ekonomi mengarah pada persaingan bebas dan jarang mengutamakan moralitas kemanusiaan. Adanya Pancasila yang tertuju pada ekonomi kerakyatan. Artinya ekonomi yang berorientasi pada tujuan dan kesejahteraan masyarakat. Pengembangan ekonomi tak hanya mengejar pertumbuhan tetapi demi kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, sistem ekonomi di Indonesia berdasarkan asas kekeluargaan. 3. Implementasi Pancasila dalam bidang Sosial dan Budaya Dalam pembangunan dan pengembangan aspek sosial budaya disesuaikan nilai-nilai yang ada pada masyarakat. Pengembangan sosial dan budaya dapat mengangkat kembali nilai-nilai yang ada dalam Pancasila. 4. Implementasi Pancasila dalam bidang Pertahanan dan Keamanan Negara memiliki aturan hukum sesuai perundang-undangan. Aturan hukum ini mengatur ketertiban warga negara dan melindungi hak-hak warga negara. Sebagai dasar negara, Pancasila menyesuaikan diri pada hakikat nilai kemanusiaan. Pertahanan dan keamanan negara harus sesuai dalam sila-sila Pancasila. Indonesia merupakan negara hukum bukan berdasar kekuasaan belaka. Karakteristik Negara Hukum Pancasila Indonesia adalah negara hukum yang berlandaskan nilai luhur, identitas, dan karakter sesuai Pancasila. Kelima sila tersebut menjadi karakteristik negara hukum antara lain Dalam Hal Ketuhanan Dari jurnal berjudul "Ideologi Pancasila Sebagai Dasar Membangun Negara Hukum Indonesia" negara hukum Pancasila mengakui adanya keberadaan dan kemahakuasaan Tuhan. Pada pembukaan UUD 1945 alinea III menyebutkan bahwa, “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya. Alinea tersebut menjadi dasar pengakuan keberadaan Tuhan. Negara hukum Pancasila wajib menjamin kebebasan beragama freedom of religion. Setiap individu bebas memeluk satu agama yang ada dalam pasal 29 UUD 1945, antara lain 1. Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Negara menjamin kemerdekaan tiap – tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing – masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu. Negara Hukum Pancasila Berdasarkan Kekeluargaan Asas kekeluargaan dalam pandangan falsafah Pancasila memperlihatkan pandangan, sikap, dan hidup bangsa Indonesia. Warga negara saling menghormati, menyayangi, seperti keluarga. Asas kekeluargaan diartikan sebagai negara persatuan yang melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Asas ini diatur dalam pembukaan Indonesia, yakni “Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Dalam pembukaan ini diterima aliran pengertian negara persatuan, negara yang melindungi dan meliputi segenap bangsa seluruhnya. Jadi negara mengatasi segala paham golongan, mengatasi segala paham perorangan. Negara menurut pengertian “pembukaan” itu menghendaki persatuan, meliputi segenap bangsa Indonesia seluruhnya." Dalam pembukaan UUD 1945 ini menjelaskan tentang pemecahan masalah dan konflik. Penyelesaian masalah dilakukan secara musyawarah untuk menyelesaikan dan mencari cara terbaik. Asas Gotong Royong Gotong royong merupakan salah satu sifat dan budaya di Indonesia. Contoh gotong royong antara lain membuat jembatan, membangun jalan, membersihkan sungai. Tidak hanya tatanan masyarakat, gotong royong menyumbangkan kemajuan yang bisa dilihat dari wakil rakyat seperti MPR, DPR, dan DPRD. Wakil rakyat ini membuat hukum dan undang-undang sesuai nilai-nilai Pancasila.
Pancasila memiliki kedudukan sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai pandangan hidup Pancasila mengatur hubungan antara manusia dan dijadikan sebagai kristalisasi nilai semoga membantu ^^
Hubungannya adalah karena masyarakat indonesia yang multikultur tersebut membutuh kan pancasila sebagai ide untuk melakukan sesuatu. Pancasila sebagai ideologi bangsa dengan semboyannya 'bhineka tunggal ika' merupakan alat pemersatu bangsa indonesia yang terdiri dari banyak suku bangsa, dan sebagai pedoman hidup agar NKRI tetap utuh, dan menjaga persatuan bangsa.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pancasila hadir tak terpisah dari sila satu dengan yg lainnya, namun sila-sila itu beserta keterkaitannya yang merupakan bagian dari keutuhan. Pancasila memberikan pemahaman dan pedoman bahwa persatuan dan kesatuan adalah proses yang tidak boleh terlewatkan, karena disinilah letak nilai keharmonisan antar sesama menuju Indonesia yang maju dan adalah bangsa yang besar dan kuat. gambaran mengenai revolusi serta gerakan nasionalis Indonesia memberikan keyakinan yang besar bahwa negara ini mampu dan bisa mengatasi segala rintangan yang dihadapi. buat bersinergi dalam arus globalisasi yang begitu cepat dibutuhkan nilai pemersatu bangsa yaitu nilai-nilai Pancasila. Pancasila sebagai ideologi bangsa dan alat pemersatu bangsa memang sudah tertanam didalam diri masyarakatnya bahkan sebelum kemerdekaan. Hal ini dapat ditunjukkan dalam kehidupan yang harmonis dalam perbedaan, saling menyayangi, memiliki rasa persaudaraan yang tinggi, serta gotong royong antar sesama yang tidak pernah dilupakan dan ditinggalkan oleh masyarakat Indonesia, sehingga kebanyakan masyarakat Indonesia baik pada masa lalu maupun masa sekarang yang sudah tidak memandang apa yang menjadi latar belakang seseorang itu. Kebersamaan dan menghormati satu sama lain merupakan kunci utama untuk meredam berbagai konflik yang terjadi di lingkungan masyarakat. tidak perlu mengedepankan perbedaan atau kontradiksi pada kehidupan bersama melainkan fokus pada langkah buat saling bekerja sama mencari pemecahan permasalah yang ada dalam masyarakat untuk perkembangan dan kemajuan menjadi pedoman serta memperkokoh kehidupan bangsa dan mempererat persaudaraan antar sesama dalam tatanan kehidupan sosial masyarakat. Nilai-nilai Pancasila harus tetap dibangun di pada kegiatan masyarakat Indonesia buat mengantisipasi hal yang tidak diinginkan karena memang masih banyak masyarakat yang belum begitu paham mengenai nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bangsa. masyarakat wajib menjaga persatuan dan kesatuan buat menciptakan kehidupan yang teratur buat bertindak secara tepat di dalam dan membumikan nilai Pancasila termasuk dalam rangka menjaga karakter bangsa serta kepribadian bangsa yang kokoh dan memperkuat persatuan dan kesatuan tanah air Indonesia. Selain itu, membumikan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila harus selalu dilakukan untuk membangkitkan semangat Pancasila pada setiap diri masyarakat agar lebih memahami, mengerti, dan mampu mengamalkan dalam kehidupan sosial. Dengan menanamkan serta mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan dapat bermanfaat guna memperoleh tentang penyelesaian masalah-masalah yang ada dalam kehidupan yang pada akhirnya menuju kehidupan yang bahagia serta harmonis. Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa menjadikan nilai-nilai di dalamnya menjadi acuan pokok dalam pengaturan bernegara. Sudah dapat kita lihat dalam Undang-undang Dasar 1945 dan peraturan perundangan-undangan yang berlaku merupakan penjabaran dari nilai-nilai Pancasila, yang kemudian menjadi pedoman penyelenggaraan bernegara. Kita sebagai warga negara memiliki kedudukan yang sama dimulai dari nenek moyang yang sama, dilahirkan diatas bumi Indonesia, memiliki nasib dan sejarah yang sama, memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memajukan negara Indonesia, yang semua ini menjadi landasan untuk semua mewujudkan kehidupan yang harmonis, bersatu, adil, dan makmur. Selain itu, nilai Pancasila juga diwujudkan menjadi norma hidup bernegara. Norma yang tepat sebagai penjabaran atas nilai dasar Pancasila tersebut adalah norma etik dan norma hukum. Pancasila dijabarkan dalam nilai etik karena pada dasarnya nilai-nilai dasar Pancasila adalah nilai moral, dengan demikian Pancasila menjadi semacam etika berperilaku para penyelenggara negara dan masyarakat Indonesia agar sejalan dengan nilai normative Pancasila itu hidup bermasyarakat adalah untuk mencapai perwujudan nilai dalam Pancasila. Nilai dalam Pancasila adalah nilai yang sudah disetujui bersama sehingga dapat mempersatukan masyarakat dalam keberagaman yang ada. Di era sekarang, mengembalikan atau menegaskan k mbali kedudukan Pancasila sebagai dasar filsafat negara Indonesia merupakan suatu tuntutan penting untuk mengantisipasi gejolak kehidupan manusia saat ini yang mengalami perubahan yang begitu pesat. Menempatkan kembali kedudukan, posisi, serta penafsiran atas Pancasila pada bangunan negara Indonesia agar Pancasila tidak terdistorsi atau kehidupan dan perkembangan global saat ini, bagi Indonesia diterapkannya norma etik secara nyata untuk kehidupan bernegara sangat penting agar berkesinambungan serta terwujud kehidupan bersama yang lebih baik, tentram dan damai. Nilai Pancasila sebagai pedoman dalam berpikir, bersikap dan bertingkah laku merupakan cerminan nilai keagamaan dan kebudayaan yang telah mengakar dalam kehidupan masyarakat. Pokok-pokok etika dalam kehidupan berbangsa yaitu mengedepankan kejujuran, amanah, keteladanan, sportifitas, disiplin, etos kerja, kemandirian, perilaku toleransi, rasa malu, tanggung jawab, menjaga kehormatan serta prestise diri sebagai sikap mentalitas yang kuat berlandaskan pada Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam era perubahan yang sangat cepat seperti sekarang ini sangat menentukan kemajuan dan keberhasilan bangsa Indonesia. Oleh karena itu sikap tanggap kepada kemajuan IPTEK dan ekonomi global, maka diperlukan mentalitas pembangunan, dan proses pengembangan mental. Selain itu mengembangkan sikap tenggan rasa juga sangat penting, kepekaan untuk tidak berbuat semena-mena yang merugikan pihak lain, dan selalu siap untuk bekerjasama dengan bangsa lain sepanjang tidak merugikan kepentingan bangsa sendiri. Mentalitas gotong royong efektif untuk menetralisasi tekanan-tekanan dari perkembangan masa kini yang tidak jarang mengarah pada sifat individualistik, yang menepiskan kepedulian terhadap sesama. Implementasi nilai-nilai gotong royong menjadi pengikat persatuan di dalam masyarakat Indonesia yang sangat perlu untuk dipertahankan. Pada era saat ini banyak sekali masyarakat Indonesia yang lebih mengagumi budaya yang datang dari luar daripada budaya sendiri. Maka kesadaran untuk menemukan kembali akar kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di masyarakat diperlukan sikap untuk tetap meningkatkan, melakukan kajian, dan juga menyebarluaskan budaya daerah. Sejalan dengan hal itu maka perlu adanya upaya pembangunan jatidiri bangsa pada setiap warga negara yang berlandaskan dapat kita simpulkan bahwa mengamalkan dam menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam diri sendiri sangat diperlukan agar jati diri bangsa Indonesia tidak pudar serta menciptakan kehidupan sosial yang harmonis dan 1 2 Lihat Sosbud Selengkapnya
jelaskan hubungan individu dan masyarakat dalam pandangan pancasila